Sabtu, 22 Desember 2012

Tugas Membuat Paragraf 2

KATA KUNCI
1. Apa itu Teknik Infromatika?
2. Universitas Indraprasta PGRI
3. Fakultas Teknik, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (FTMIPA)
4. Seperti apa kuliah di jurusan teknik informatika
5. Ceritakan pengalaman pribadi selama kuliah di jurusan TI Unindra

     Kuliah merupakan suatu kewajiban bagi seorang mahasiswa termasuk saya. Di Universitas Indraprasta PGRI ini saya mengambil jurusan Teknik Informatika. Mungkin diantara kalian belum mengetahui sepenuhnya apa itu Teknik Informatika? yang dimaksud dengan teknik informatika adalah ilmu yang menginduk pada komponen komputer, yang pada dasarnya merupakan kumpulan disiplin ilmu dan teknik yang secara khusus menangani masalah transformasi atau pengolahan fakta-fakta simbolik (data) dengan memanfaatkan seoptimal mungkin teknologi komputer. Saya adalah mahasiswa Fakultas Teknik, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (FTMIPA) jurusan Teknik Informatika yang berada di Universitas Indraprasta PGRI.

    Sudah hampir 4 bulan saya menjadi Mahasiswa Teknik Informatika di Universitas Indraprasta. saya mengambil jurusan ini karena saya tertarik dengan ilmu komputer dan saya melihat orang-orang yang lulus sarjana Teknik Informatika rata-rata masa depannya "terjamin". karena itulah saya mengambil jurusan ini agar masa depan saya dapat menjadi orang yang sukses. Selain itu, Sepupu saya dulunya pun mengambil jurusan Teknik Informatika di Unkris dan sekarang dia menjabat menjadi manager di salah satu perusahaan ternama.

     Menurut saya kuliah dengan jurusan teknik informatika itu sulit-sulit mudah. kesulitannya, saya tidak suka dengan hitung- hitungan seperti kalkulus dan fisika, tetapi saya suka dengan algoritma dan pemrograman. Dikelas yang saya tempati sekarang, saya suka dengan teman-teman yang ada di kelas ini, karena mereka tidak pernah memandang siapa kita, derajat, apalagi dari harta benda. Mereka semua ramah dan mau berteman dengan siapa saja. Setiap pelajaran algoritma dan pemrograman saya selalu antusias dengan pelajaran yang akan diajarkan dosen karena saya senang bermain-main dengan aplikasi Turbo Pascal dan membuat program-program dasar. Tetapi lama kelamaaan saya merasa tidak sanggup untuk menerima pelajaran-pelajaran seperti kalkulus, fisika, dan agama. saya pun mempunyai niat untuk pindah ke jurusan lain, tetapi itupun saya harus berfikir dua kali. Lebih baik saya jalani dulu apa yang saya pilih sekarang. Mungkin apa yang terjadi dengan saya di Universitas Indraprasta PGRI ini adalah hal yang terbaik untuk saya :)

    

Jumat, 07 Desember 2012

tugas membuat paragraf

Membuat paragraf dengan KATA KUNCI :
1. Kelas Daring (online)
2. Mata Kuliah Bahasa Indonesia
3. Mahasiswa Teknik Informatika
4. Universitas Indraprasta PGRI
5. Randi Ramliyana
         

          Di zaman modern ini, berbagai teknologi sudah banyak diciptakan. Berawal dari sesuatu yang sederhana hingga penemuan yang sangat berguna, salah satunya adalah Internet. Saat ini, tidak sedikit orang memanfaatkan Internet untuk hal-hal yang berguna seperti untuk urusan bisnis, pembelajaran, media komunikasi dan lain-lain. Contohnya seperti yang dilakukan oleh salah satu dosen di Universitas Indraprasta PGRI, Bapak Randi Ramliana. Beliau sebagai Dosen pengajar mata kuliah bahasa Indonesia memanfaatkan Facebook, yaitu salah satu jejaring sosial di internet untuk sarana pembelajaran di luar kelas.
          Beliau membuat suatu group di Facebook untuk mengadakan pelajaran tambahan yang  disebut kelas Daring (dalam jaringan) atau dalam bahasa Inggris disebut online. Beliau mengadakan kelas itu setiap minggu pukul 15.00 hingga 18.00 dan yang mengikuti kelas itu setiap minggunya adalah mahasiswa Universitas Indraprasta PGRI jurusan Teknik Informatika, termasuk saya.
          Saya sendiri sebagai Mahasiswa Teknik Informatika sangat senang dengan adanya kelas Daring yang diadakan oleh Bapak Randi Ramliyana. Karena di kelas Daring itu kita dapat menanyakan sesuatu yang berhubungan dengan pelajaran bahasa Indonesia yang kurang kita pahami dan menanyakan tugas-tugas yang harus dikerjakan. Tidak sedikit mahasiswa yang mengikuti kelas itu, sekitar 400 Mahasiswa Teknik Informatika dari berbagai kelas hadir di kelas Daring setiap minggunya dan semua diatur oleh Bapak Randi Ramliyana secara online.

Rabu, 21 November 2012

tugas autobiografi bahasa Indonesia



Nama saya Danang Yulianto, saya biasa dipanggil Danang saja. Saat ini saya menjadi mahasiswa Teknik Informatika di Universitas Indraprasta PGRI. Saya anak ketiga dari tiga bersaudara dan saya juga satu-satunya anak lelaki di keluarga. Ayah saya sudah tiada sejak saya masih duduk di bangku smp. Beliau meninggal di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo tepat sebulan sebelum saya berulang tahun. Ayah saya meninggal karena mempunyai penyakit paru-paru, diabetes, dan jantung yang sulit untuk diobati. Pada saat itu saya sedang melaksanakan ujian semester satu dan pada jam 01.00 malamnya saya diberi kabar bahwa ayah saya sudah tiada, saya sangat sedih mendengar hal itu. Padahal bagi saya, sosok seorang ayah adalah segala-galanya. Oleh karena itu, semenjak kepergian ayah saya, saya berjanji akan selalu membahagiakan Ibu saya. Karena, Ibu adalah segalanya bagi saya. Saya tidak akan bisa seperti ini tanpa ayah dan ibu saya.
Setiap hari saya hampir selalu sendirian dirumah. Orang tua dan kakak-kakak saya bekerja sampai larut malam. Saya dibiasakan mandiri oleh orang tua saya seperti mencuci baju, menggosok, memasak, dan lain-lain. Saya senang hidup mandiri seperti itu walaupun saya belum bisa mencari uang dengan kerja saya sendiri, tetapi setidaknya saya mengurangi sedikit beban orang tua saya. Biasanya jika saya sedang sendirian saya lebih suka online, mendengarkan musik, menonton tv, atau ke rumah sahabat-sahabat saya.
Untuk hobby, saya lebih suka menggambar atau mengedit-edit foto. Saya suka iseng mengedit foto sendiri ataupun teman-teman saya dan kadang saya transfer ke hape mereka lewat bluetooth. Bagi saya ada kesenangan dan kepuasan tersendiri terhadap apa yang saya buat. Saya juga suka menonton acara Stand Up Comedy yang ditayangkan di MetroTV setiap rabu dan kamis. Saya suka acara itu karena cara mereka  berbeda dengan acara televisi lain. mereka cerdas, lucu, dan keren. Terkadang mereka juga suka menyindir tentang politik di Indonesia. Saya juga menyukai acara metro lainnya seperti Mario Teguh dan Kick Andy.
Saat SMA saya pernah ikut ekstrakulikuler basket, tetapi saya hanya ikut beberapa bulan setelah itu saya tidak bergabung lagi dikarenakan kurangnya fasilitas dan pelatih basket di sekolah. Akhirnya saya memutuskan untuk ikut ekstrakulikuler Nihon Go yaitu budaya jepang. Disana saya diberitahu apa saja budaya jepang, anime dan manga (kartun jepang), huruf jepang dan lagu-lagu jepang. Saya sangat senang dengan ekstrakulikuler itu.
Walaupun SMA bukan masa-masa yang terbaik, tetapi disitu saya diajarkan untuk menjadi seseorang yang dewasa. Dikelas saya diajarkan untuk  berteman dengan siapa saja, saya tidak peduli jika orang itu seperti apa keadaan ekonominya, rupanya dan segalanya. Karena saya sering ngobrol dengan orang yang sifatnya berbeda-beda, tetapi dari situ saya menjadi mengerti tentang karakteristik seseorang. Saya pernah ngobrol dengan perempuan, dengan anak yang pintar, dengan anak musik/band, dengan yang badung, sampai yang kurang pergaulan. Saya senang walaupun mereka semua berbeda sifat, tetapi bias diajak kompak bersama satu kelas.
Disekolah saya mungkin bukan yang paling hebat atau jenius, tetapi saya dikenal dengan semua kelas. Wajar, angkatan saya hanya tiga kelas, terdiri dari IPA, IPS 1, dan IPS 2. Saya sendiri berada di kelas IPS 2 yang katanya dinobatkan sebagai  para siswa dengan IQ yang lumayan,  IPS 1 terkenal dengan kekompakan dan kedisiplinan, sedangkan IPA sudah pasti terisi dengan siswa-siswa yang pintar. Saya sangat merindukan masa-masa SMA, kata orang masa-masa SMA adalah masa yang paling menyenangkan, dan itu benar menurut saya.
Saat menyenangkan adalah saat anak-anak IPS 2 yaitu kelas saya, kerumah saya. Saat itu satu bulan menjelang UN. Dirumah saya kami membicarakan hal-hal tentang strategi UN seperti bagaimana agar pengawas tidak memperhatikan dan memplototi siswa saat mengerjakan soal, bagaimana caranya memberikan jawaban contekan kepada teman (haha), dan lain sebagainya. Jujur saya, saya sangat merindukan masa-masa itu. Rasanya baru kemarin saya mendaftar masuk SMA dan sekarang saya sudah kuliah. Tidak terasa saya sudah lulus SMA.
Saat SMP saya mendapatkan banyak sabahat, diantaranya bernama Imam, Adam, Yuslam, Putri, Rebecca, Nurdian, dan Cici. Dulu kami sering sekali melakukan kegiatan seperti lari pagi, jalan-jalan, nge-band, dan lain-lain. Tetapi sekarang kami semua jarang berkumpul lagi semenjak lulus SMA, karena kami semua mempunyai kesibukan masing-masin sampai agak susah untuk diajak berkumpul kembali. Tetapi setiap masing-masing dari kami punya kelebihan seperti imam seorang bassist, Yuslam menjadi guru les gitar, Nurdian sekarang menjadi pelatih Taekwondo, Adam dan Becca sangat menghormati agamanya, Cici anak yang pintar dan sekarang kuliah di UI, dan saya ……… saya hanya bisa menjadi sahabat yang baik. Hehe. Saya berharap masih dapat berkumpul atau jalan-jalan lagi seperti dulu J Kami menamakan persahabatan kami dengan sebutan Butter Cookies.
Sekarang karena mereka semua sibuk dengan kegiatan masing-masing dan hanya bisa kontak lewat sms, Facebook, Twitter, atau Whatsapp. Biasanya saat saya sedang sendirian,saya hanya sekedar belajar, menonton TV, main game atau mendengarkan musik. Saya jarang keluar rumah sendirian ke mall atau kemanapun, tidak akan seru tanpa mereka. Mereka semua orang-orang berharga untuk saya. Padahal dulu ketika masih SMA kami sering jalan-jalan ke Bioskop, timezone, ancol dan lain-lain. saya sangat merindukan masa-masa itu. Saya berharap kedepannya nanti kami semua sukses dan dapat berkumpul kembali.
Saya sangat merindukan sosok ayah saya karena berkat Beliau saya dapat hidup sampai saat ini. Saya sangat menyesal, karena selama beliau masih ada saya hanya bisa merepotkannya. Saya terkadang suka menangis bila melihat seorang anak merengek minta dibelikan mainan oleh ayahnya, mengingatkan saya betapa merepotkannya saya diwaktu kecil. Saya ini tipe orang yang cengeng, mudah kesal, tetapi tidak menyimpan dendam. Dulu sewaktu ayah saya masih sehat, apapun yang saya minta pasti selalu dibelikan seberapapun harganya. Setiap apa yang orang punya pasti saya selalu ingin walaupun saya tidak membutuhkan, dan ayah saya menuruti itu. Barang yang paling berharga yang pernah dibelikan oleh ayah saya adalah Playstation 2. Saya sangat merawat barang itu sampai sekarang, masih bisa dimainkan walaupun umurnya sudah 7 tahun. Sangat jarang ada barang seawet itu. Saya dibelikan sewaktu awal masuk SMP.
Semenjak saya dibelikan PS2 itu, setiap hari saya selalu memainkannya pagi, siang, malam, tidak kenal belajar. Dan ternyata sewaktu pembagian nilai tengah semester nilai saya tidak memuaskan dan sudah pasti ayah saya marah. Padahal seumur hidup, ayah saya jarang sekali memarahi saya dan bahkan bisa dihitung berapa kali dia marah. Maklum saja, saya anak yang selalu dimanja dan dinomor satukan. Beberapa bulan kemudian ayah saya sakit dan waktu itu ayah saya masih dirawat dirumah saja belum ke rumah sakit. Karena sakitnya tidak kunjung sembuh akhirnya ayah saya dibawa oleh paman saya ke Rumah Sakit Pasar Rebo. Selama sebulan ayah saya dirawat disana dan kembali ke rumah.
Beberapa hari kemudian pada malamnya ayah saya muntah darah. Saya dan kakak saya langsung terbangun dari tidur. Ibu saya mencoba untuk mengobati ayah saya. Esoknya saudara-saudara ayah saya menjenguk kerumah. Mereka meminta agar ayah saya dibawa saja ke rumah sakit, tetapi ayah saya ‘bandel’, dia tidak mau dirawat di rumah sakit. Akhirnya, setelah bujukan dari ibu saya, ayah saya pun mau ke rumah sakit. Dia langsung dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan masuk ruang ICU.
Saat itu saya 2 minggu menjelang ujian semester, karena masih ada waktu, setiap hari saya menyempatkan diri menjenguk ayah saya walaupun tidak berhadapan langsung. Ayah saya dirawat diruang ICU dan tidak sembarang orang boleh masuk, hanya boleh melihat lewat kaca. Saya melihat ayah saya sambil menangis dan ayah saya juga melihat saya dengan tatapan penuh senyum sambil berkata “bapak nggak apa-apa dek.”. Pulangnya dari sana entah mengapa saya berkata pelan dengan kakak saya “kak, kayaknya bapak udah susah diobatin deh.” Lalu kakak saya menjawab “jangan ngomong begitu, berdoa aja buat bapak.”.
Seminggu sebelum ujian saya belum menjenguk ayah saya lagi. Setiap saya ingin kesana saya pasti selalu disuruh untuk tetap di rumah dan pikirkan ujian. Pada hari ketiga ujian, malamnya, jam 1 saya diberi kabar bahwa ayah saya koma dan sekarang berada di ruang UGD. Saya dan kakak saya langsung naik taksi kesana. Sesampainya di pintu masuk ruang UGD, saya melihat kakak pertama saya duduk sambil menangis, dan saudara-saudara saya pun berkumpul sambil menangis. 
Saya pun lari menghampiri ayah saya. dan yang saya lihat, ayah saya sudah terbujur kaku dengan badan yang pucat. Saya menangis sambil dipeluk oleh ibu saya. Betapa menyesalnya saya, didetik-detik terakhir, saya malah tidak ada disampingnya. Saya seperti tidak pernah memberikan hal terbaik untuk ayah saya., oleh karena itulah saya ingin membahagiakan Ibu saya bagaimanapun caranya. Sekarang saya tidak ingin merepotkan ibu saya lagi, saya tidak pernah meminta barang apapun kepada ibu saya ataupun kakak-kakak saya. semenjak ayah saya tiada saya selalu membeli barang dengan uang sendiri, walaupun saya kadang juga suka iri melihat anak-anak yang dibelikan handphone atau motor oleh orangtuanya.
Saya berharap dapat serius di perkuliahan agar kehidupan saya bisa lebih baik dari ini. Mungkin ada alasan mengapa Tuhan menjemput ayah saya, mungkin Ia punya rencana yang baik untuk saya dikemudian hari.

BACA <---

blog yang satu ini saya buat hanya untuk menyelesaikan tugas kuliah saya, kalau ingin melihat blog pribadi saya silakan mampir ke sini , dan silakan ngopi-ngopi disana :D